JAKARTA, KOMPAS.com - Kendati perekonomian masih melambat di angka 5,1-5,3 persen, namun Asiana Group tetap optimistis untuk terus melahirkan proyek-proyek baru.
Mereka berencana memperkenalkan kepada publik dua proyek teranyarnya, TBS di koridor TB Simatupang, dan Twosenopati di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, pada Februari 2017 mendatang.
"Untuk segmen tertentu, seperti kelas mewah, pasarnya memang masih sulit. Namun, pasar lainnya seperti menengah dan menengah atas masih terus bergerak," ujar Presiden Direktur Asiana Group Loemongga Haoemasan kepada Kompas.com, Kamis (15/12/2016).
Pasar menengah dan menengah atas, lanjut Loemongga, punya karakter tersendiri. Terlebih banyaknya generasi milenial yang sudah mempunyai bisnis sendiri (business owner) dari ranah rintisan (start-up), dan juga industri kreatif.
Baca: Asiana Group Wakili Indonesia di South East Asia Property Awards 2016
Preferensi mereka adalah memiliki dan tinggal di apartemen yang dekat dengan tempat kerjanya. Mereka tidak mau membuang waktu di perjalanan, dan ingin gaya hidup praktis.
"Tak mau direpotkan urusan rumah tangga yang ribet. Kalau tinggal di apartemen semua sudah ditangani pengelola gedung," tambah Loemongga.
Generasi milenial pada segmen ini punya kemampuan finansial dan daya beli (spending power) di atas generasi milenial segmen profesional.
Baca: Lima Tahun Lagi, Generasi Milenial Terancam Tidak Bisa Membeli Rumah
"Penghasilannya lebih dari Rp 25 juta per bulan. Dan ini populasinya banyak. Mereka kami anggap pangsa pasar yang sangat potensial," sebut Loemongga.
Generasi milenial pemilik bisnis ini menjadi sasaran Asiana untuk proyek TBS. Karena itu, harga unit apartemen TBS dirancang lebih murah ketimbang Twosenopati yakni mulai dari Rp 1,2 miliar untuk luas terkecil 35 meter persegi.
Selain apartemen, Asiana melengkapi TBS dengan perkantoran, dan ruang ritel yang akan diisi pusat kebugaran, restoran, kafe, dan pusat aktivitas lainnya.
Untuk tahap awal dikembangkan satu menara dengan luas bangunan 18.000 meter persegi dengan apartemen sebanyak 162 unit, dan kantor 70 unit.
Sementara Twosenopati didesain dua menara, masing-masing terdiri dari 114 unit dengan luas terkecil 80 meter persegi.
"Harganya mulai dari Rp 55 juta per meter persegi atau Rp 4 miliar per unit," terang Loemongga.
1,8 Triliun
Untuk merealisasikan pembangunan kedua proyek tersebut, Asiana harus merogoh kocek senilai Rp 1,8 triliun atau masing-masing senilai Rp 900 miliar untuk investasi. Angka ini sudah termasuk pembelian tanah.
Baca: Asiana Group Bidik Rp 4 Triliun dari Tiga Proyek
Dana investasi ini, kata Loemongga, berasal dari ekuitas perusahaan, pinjaman perbankan sebanyak 30 persen, dan pembelian konsumen.
"Kami konservatif. Untuk pinjaman perbankan diusahakan tidak lebih dari 30 persen untuk seluruh proyek," pungkas Loemongga.
source : http://properti.kompas.com/read/2016/12/15/134402121/incar.generasi.milenial.asiana.lansir.dua.proyek.tahun.depan