Asiana Group Fokus Sasar Ceruk Pasar Milenial

Satu dekade melintang di industri properti tanah air, tak membuat pendiri sekaligus Presiden Direktur Asiana Group Loemongga Haoemasan semakin agresif menyasar pasar. Langkahnya dalam mengembangkan proyek selalu dilandasi potensi permintaan dan tidak meninggalkan desain yang sedang tren.

Menurut Mongga, sapaan akrab perempuan yang baru saja meraih penghargaan Most Inspiring Women 2016 versi Forbes Indonesia dan  100 Business Women of The Year versi Majalah SWA ini, dasar perekonomian Indonesia masih ditopang oleh generasi usia 18 - 35 tahun yang kini santer disebut generasi milenial. Bisnis baru saja berhasil mewawancari lebih lanjut tentang propek perusahaan, berikut petikannya:

 

A: Bagaimana Asiana melihat prospek industri properti saat ini?

Q: Properti Indonesia terus berkembang, tetapi perekonomian global yang sedang lesu mau tidak mau memengaruhi investor maupun calon konsumen dalam membelanjakan dananya. Namun, kami melihat terdapat karakter yang mulai berubah pada masyarakat.

2005 lalu, proyek apartemen pertama saya dan dua rekan, Nirvana di Kemang, masyarakat masih membeli sebagai produk investasi yang nantinya dapat disewakan pada eksapatriat misalnya, tetapi semakin kesini masyarakat pun menyadari akan tren vertikal. Artinya apartemen kian menjadi alternatif masyarakat untuk memiliki hunian di kota akibat lahan yang semakin mahal.

Hal itu terbukti dengan proyek perdana yang di bawah bendera Asiana Group yakni Senopati Suites menara 1, 2, dan 3 yang laris dipasaran dengan masyorita pembeli adalah penghuni pertama.

Perusahaan juga melihat basis perekonomian Indonesia masih terletak pada generasi milenial yang produktif. Generasi tersebut tak bisa dipisahkan dari dunia digital yang akhirnya membawa mereka pada industri kreatif.

Kondisi tersebut membawa generasi milenial ini pada kebutuhan-kebutuhan primer dari hasil usahanya menjadi wirausaha muda. Nah, saat ini mereka yang sedang menjadi fokus kami. Kami akan masuk mengakomodir kebutuhan properti baik ruang perkantoran dan hunian para generasi milenial.

A: Proyek apa saja yang sudah disiapkan?

Q: 2017 nanti kami rencanakan sejumlah proyek baru, yakni kawasan terpadu TBS di kawasan TB. Simatupang dan Twosenopati hasil konsorsium dengan PT Waskita Realty di kawasan Senopati. Keduanya akan kami pasarkan serentak pada Februari mendatang.

Kami telah siapkan nilai investasi Rp1,8 triliun atau Rp900 miliar untuk setiap proyek di atas. Jumlah tersebut sudah termasuk hasil pembelian tanah.

Proyek Twosenopati, Asiana Group menggunakan firma desain global Woods Bagot yang terkenal dengan proyek gedung pencakar langit di Taipei, Taipei 101, dan Grosvenor House Apartments di London, Inggris.

Sedangkan TBS di kawasan TB. Simatupang akan khusus diperuntukkan bagi generasi milenial pemilik bisnis sendiri maupun para profesional seperti notaris. Harga unit apartemen TBS dirancang lebih murah daripada Twosenopati yakni mulai dari Rp 1,2 miliar untuk luas terkecil 35 meter persegi (m2).

Untuk tahap awal pengembangan TBS, perusahaan akan membangun satu menara dengan luas bangunan 18.000 m2 dengan apartemen sebanyak 162 unit dan ruang perkantoran yang merangkum 100 unit.

Sedangkan Twosenopati didesain dua menara, masing-masing terdiri dari 114 unit dengan luas terkecil 80 m2. Perusahaan akan menawarkan dengan harga mulai dari Rp55 juta per m2 atau Rp4 miliar per unit.

Selain itu, kami juga memiliki proyek Andara Living di Depok, Jawa Barat yang nantinya akan menjadi proyek besar Asiana Group dengan 6 menara apartemen di dalamnya. Lalu, kuartal terakhir 2017 mungkin kami juga akan mulai pembangunan hotel di Bali.

A: Berapa target pendapat dari proyek mendatang?

Q: Karena kami pasarkan secara bertahap, paling tidak dua hingga tiga tahun nanti ekspektasi kami dapat mengantongi Rp4 triliun.

A: Sudah berapa besar cadangan lahan milik Asiana?

Q: Kami masih terus melihat potensi lahan yang dapat dikembangkan, saat ini kami masih memiliki 10 hektare di Jakarta Selatan dan 4 hektare di Bali. Kami tidak akan agresif tetapi akan selalu lebih mengutamakan kualitas dan kenyamanan suatu produk.

A:  Lalu, ke depan Asiana ingin menjadi perusahaan properti seperti apa?

Q: Kami akan selalu mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pasar saat ini. Kami tidak akan fokus pada satu segmen kelas dan produk tertentu saja. Selagi masih mampu mengakomodir kebutuhan banyak segmen kelas, Asiana akan mencoba masuk.

Kami juga bersyukur Asiana Group baru saja dinobatkan sebagai Indonesia Best Boutique Developer pada ajang penghargaan Asia Property Awards 2016 oleh Hansgrohe dan diselenggarakan oleh PropertyGuru Group. Saya juga didaulat mewakili Indonesia di Singapura sebagai panelis dalam ajang South East Asia Property Awards 2016 yang dihelat di Singapura, 23-24 November 2016 lalu.

Artinya usaha kami selama ini tak hanya berhasil mendapat sambutan baik dari konsumen tetapi juga dapat diakui pelaku industri properti lainnya. Tentu ke depan kami masih akan terus memberikan produk-produk berkualitas dengan sentuhan desain berbeda dari yang lainnya.

A: Harapan regulasi pemerintah pada industri properti?

Q: Sejauh ini saya melihat masih baik dan mendukung. Namun, untuk sejumlah ketentuan misalnya kepemilikan asing sebaiknya kembali dikaji ulang. Regulasi yang sudah ada saat ini yaitu diizinkan untuk memiliki dengan status Hak Milik 80 tahun sudah sangat tepat tetapi ketentuan detail seperti diwajibkan tinggal dan bekerja di sini atau masa tenggat penjualan satu tahun tentu membuat orang berfikir ulang untuk melakukan transaksi.

Tak hanya itu, perbankan juga sedang merapatkan keran kredit yang membuat pengembang maupun investor tidak mudah mendapatkan bantuan pembiayaan.

Namun, di samping itu semua pemerintah sudah cukup menunjukkan kinerja yang mendukung seperti perbaikan infrastruktur yang tentu akan lebih meningkatkan nilai properti. Tak hanya itu, kebijakan amnesti pajak pasti akan segera kita rasakan dampaknya paling tidak dalam kuartal I/2017 mendatang.

Profil

Nama: Loemongga Haoemasan

Tempat tanggal lahir: Bandung, 6 September 1973

Pendidikan: Bachelor of Finance, Boston College, Amerika Serikat

Karier : Bankir ING Barings

 

source : http://properti.bisnis.com/read/20161219/107/613432/asiana-group-fokus-sasar-ceruk-pasar-milenial